Keislaman Abdurrahman bin 'Auf sejak dini menjadikan beliau pribadi yang paling pertama mengahdapi kerasnya penentangan dari penduduk Quraisy Mekkah, sehingga akhirnya beliau dan beberapa sahabat lainnya diizinkan oleh Rasulullah SAW berhijrah ke Habsyah pada gelombang pertama. menurut para ulama, pemilihan kota Habsyah (Ethiopia) sebagai tijuan hijrah pada waktu itu disebabkan Habsyah merupakan sebuah negara yang tidak mempunyai ikatan diplomasi dengan negara-negara Arab, sehingga dalam hukum internasional di era modern disebutkan bahwa negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik maka tidak boleh melakukan ekstrsdisi terhadap orang yang berlindung didalam negaranya. dan ini merupakan pemilihan yang sangat tepat oleh Rasulullah SAW dan diceritakan bahwa ketika utusan Quraisy membujuk Najasyi agar mengusir para Muhajirin dari bumi Habsyah, beliau berkata "saya tidak akan melakukan (mengusir mereka) kecuali setelah mengetahui alasan daripribadi tersebut". Dan ternyata setelah mendengarkan penjelasan dar ja'far bin Abi Thalib, Najasyi mengembalikan semua hadiah dari kaum Quraisy dan mengusir mereka dan menjamin keamanan kaum muslimin muhajirin di Habsyah.
Tidak mengherankanjika akhirnya beliau merupakan diantara sahabat nabi yang mendapatkan beberapa keistimewaan, diantaranya :
1. Menjadi Imam shalat Rasulullah SAW
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dalam suatu peperangan RAsulullah SAW menjadi makmum Abdurrahman bin'Auf. dalam cerita panjang lebar, Amr bin wahab mengatakan bahwa Al-Mughirah bin Syu'bah menyebutkan bahwa menjelang subuh hari Rasulullah mengajak Al-Mughirah untuk menemaninya membuang hajat, lalu setelah itu Rasulullah SAW memintanya mengambilkan air Wudhu namun ternyata mereka sudah terlambat karena rombongan sudah melaksanakan shalat subuh yang di imami oleh Abdurrahman bin 'Auf. Ketika itu ia mencoba menghentikan shalat jamaah tersebut dengan kembali megumandangkan Adzan, Namun RAsulullah SAW melarangnya sehingga Rasulullah SAW menjadi makmum dari Abdurrahman bin 'Auf. Dalam satu hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Al-Mughirah "Rasulullah tidak meninggal sehingga menjadi mamkum orang shalih dari umatnya"
2. CAlon Penghuni Syurga
Beliau merupakan salah satu seorang sahabat Nabi yang dijamin masuk syurga. Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Zaid, bersabda Rasulullah SAW : "sepuluh orag yang dijamin masuk syurga : Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman, Zubair, Thalhah, Abdurrahman bin 'Auf, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah dan Sa'id bin Abi Waqqas". Beliau berkata : "Rasulullah telah menyebutkan satu persatu dari se,bilan orang dan kemudian berhenti sejenak pada bilangan yang kesepuluh". Maka orang-orang bertanya-tanya : "kami memohon kepadamu atas Nama Allah, siapakah orangn yang kesepuluh?". Rasulullah menjawab "kalian meminta keseriusanku atas nama Allah, (orang yang kesepuluh ialah) Abu Al-Awar (kinayah terhadap Sa'id bin Zaid".
3.Kecintaan Rasulullah SAW terhadap Abdurrahman bin 'Auf RA
Ummu Salamah RA menceritakan bahwa RAsulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya yang akan menjagamu sekalian sepeninggalku adalah Al-Shadiq Al-Bar (Abdurrahman bin 'Auf)." Yaa Allah hidangkanlah minuman mata syurga kepada abdurrahman bin 'Auf.
Rasulullah SAW juga bersabda : "Engkau (Abdurrahman bin 'Auf) adalah orang kepercayaan penduduk bumi dan engkau juga orang kepercayaan penduduk langit".
4. Ayat Al-Qur'an yang memujinya
Al-Qur'an memuji keutamaannya, diantaranya seperti yang diriwayatkan dari saib tentang Firman Allah ta'ala (QS. Al-Baqarah : 267) diturunkan untuk Uthman dan Abdurrahman bin 'Auf. Adapun untuk Abdurrahman bin 'Auf diceritakan bahwa ia menyumbangkan empat ribu dirham kepada Rasulullah SAW, lalu ia berkata : "sebernya saya punya delapan ribu dirham (akan tetapi) saya tinggalkan empat ribu dirham untuk saya sendiri dan keluarga, sedangkan empat ribu dirham saya sumbangkan dijalan Allah". maka Rasulullah SAW bersabda : "Semoga Allah memberkati apa yang telah engkau tinggalkan dan apa yang telah engkau sumbangkan".
5. Salam dan berita msuk syurga dari Allah SWT
Ibnu Abbas RA berkata : "manakala kafilah dagang Abdurrahman bin 'Auf kembali dari syam, langsung dibawa kehadapan Rasulullah SAW, lalu beliau berdoa untuknya agar dimasukan syurga", lalu turunlah jibril dan berkata : "Sesungguhnya Allah mengirimkan salam untukmu dan kirimkanlah salam-Ku kepada Abdurrahman bin 'Auf dan sampaikan berita gembira bahwa beliau masuk syurga".
6. Penghargaa Rasulullah SAW
Abu Umar dan beberapa orang lainnya berkata : "Abdurrahman bin 'Auf ikut dalam perang Badr dan semua peperangan lainnya, beliau tetap setia membentengi RAsulullah SAW pada perang Uhud, salah seorang dari sepuluh orang yang dijamin masuk syurga, salah seorang dari delapan orang yang terdahulu masuk syurga, salah seorang dari enam orang anggotan syurga yang disaksikan oleh Umar bahwa Rasulullah SAW telah ridho terhadap mereka, salah seorang dari lima orang yang masuk islam ditangan Abu Bakar, RAsulullah SAW pernah mengutusnya ke Dumah Al-Jandal, memakaikan sorban dan menyalipnya pad dua bahunya lalu berkata kepadanya, pergilah dengan mengucapkan Bismillah dan mewasiatkannya beberapa wasiat, dan berkata kepadanya : jika Allah memberi kemenangan kepadamu maka kawinilah anak perempuan dari pemimpin mereka.
7. Kepercayaan Rasulullah SAW terhadap kekuatan imannya
Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah bin mas'ud berkata : "Bahwa rasulullah SAW memberikan (sesuatu) kepada khalayak ramai dan tidak memberikan apapun kepada Abdurrahman bin 'Auf sedangakan ia sedang beraa dalam khalayak ramai tersebut, lalu Abdurrahman bin 'Auf keluar dari barisan tersebut dalam keadaan menangis, mmaka Umar bin Khattab melihat dan berkata : "Apa yang membuatmu menangis?" ia menjawab : Rasulullah SAW memberikan sesuatu kepada orang ramai padahal saya berada ditengah orang-orang tersebut, maka aku takut RAsulullah SAW tidak memberikansesuatu kepadaku dikarenakan oleh hal yang tidak disukai dariku. lalu Umar masuk menemui RAsulullah SAW dan menceritakan peristiwa yang dialami oleh Abdurrahman bin 'Auf, lalu Rasulullah SAW bersabda: "Saya tidak marah kepadanya akan tetapi telah menyerahkannya kepada keimanannya"
8. Orang yang sudah bahagia dalam perut ibunya
Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf berkata: manakala Abdurrahman bin Auf terlelap sebentar kemudian bangun kembali lalu bercerita: sesungguhnya telah datang kepadaku dua orang malaikat yang berperawakan menakutkan lalu keduanya berkata: ikuti bersama kami untuk diadukan kepada Allah. Ia berkata: lalu keduanya dijumpai oleh seorang malaikat maka berkata: mau dibawa kemana lelaki tersebut? Keduanya menjawab: "kami mau mengadukannya kepada Allah". Ia berkata: "lepaskanlah ia karena sesungguhnya ia telah dituliskan sebagai lelaki bahagian sedangkan ia masih dalam kandungan ibunya."
9. Keilmuannya
Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika Umar menuju ke Syam dan manakala sampai di Sara' beliau dikabarkan bahwa Syam telah dilanda oleh penyakit waba' (penyakit menular), lalu mengumpulkan semua shahabat Rasulullah s.a.w. dan meminta pendapat, sehingga muncullah berbagai pendapat namun beliau menyetujui pendapat untuk kembali (agar tidak meneruskan perjalanan). Tiba-tiba muncullah Abdurrahman bin Auf yang menghilang beberapa saat karena buang hajat lalu berkata: Sesungguhnya saya sangat mengertia masalah ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: apabila terjadi penyakit menular di suatu tempat maka janganlah kamu masuk ke dalamnya dan apabila terjadi di suatu tempat sedangkan kamu berada di dalamnya maka janganlah kamu keluar darinya karena lari dari penyakit tersebut.
10. Rujukan Umar
Anas r.a. menceritakan bahwa peminum khamar Nabi s.a.w. dijatuhkan hukuman jilid dengan pelepah kurma dan sandal sebanyak empat puluh kali dan demikian juga Abu Bakar. Seterusnya Anas r.a. menceritakan ketika Umar diangkat menjadi Khalifah: sesungguhnya orang kampung telah datang ke kota, apa pendapat kalian tentang hukum peminum khamar? Lalu Abdurrahman bin Auf berkata: kita menetapkan hukumannya di bawah hukuman hudud maka (Umarpun) menetapkan hukuman sebanyak delapan puluh kali jilid.
11. Ketawadhuannya
Walaupun beliau merupakan sosok shahabat Nabi s.a.w. yang telah dijanjikan masuk syurga namun beliau titel tersebut tidak menyebabkan beliau lupa diri. Sa'id bin Jubair berkata: Abdurrahman bin Auf tidak dapat dibedakan di antara hamba sahayanya.
WAFAT
Beliau meninggal pada tahun 31H, dalam pendapat lain disebutkan pada tahun 32H ketika berumur 75tahun. Dalam pendapat lain disebutkan berumur 72tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi' yang diimami oleh Utsman berdasarkan wasiatnya. Diriwayatkan oleh Ibnu al-Najjar di dalam kitab Akhbar al-Madinah dengan sanadnya dari Abdurrahman bn Humaid dari Bapaknya berkata: ketika ajal hendak menjemputnya Aisyah mengirimkan seseorang kepadanya supaya dikuburkan di sisi Rasulullah s.a.w. dan kedua saudaranya, maka ia menjawab: saya tidak mau menyempitkan ruang rumahmu karena sesungguhnya saya telah berjanji kepada Ibnu Maz'un siapa saja yang meninggal maka akan dikuburkan di sisi sahabatnya dan dengan demikian makam Utsman bin Maz'un dan Abdurrahman bin Auf berada di sisi qubah Ibrahim bin Nabi s.a.w.
HARTA WARISANNYA
Beliau meninggalkan dua puluh delapan anak lelaki dan delapan anak perempuan. Hal yang sangat menarik sekali bahwa walaupun sudah menyumbangkan hampir keseluruhan hartanya di jalan Allah s.w.t. namun beliau masih meninggalkan harta warisan yang sangat banyak sekali. Dalam sebuah riwayat dari Muhammad, beliau menceritakan bahwa di antara harta peninggalan Abdurrahman bin Auf adalah emas murni sehingga tangan para tukang merasa kewalahan (lecet) untuk membagikannnya dan empat orang isterinya masing-masing menerima harta warisan sebanyak delapan puluh ribu dinar.
Abu Amr berkata: beliau adalah seorang pedagang sukses dalam bidang bidang perniagaan, sehingga mendapatkan laba yang sangat banyak dan meninggalkan sebanyak seribu unta, tiga ratus kambing, seratus kuda perang yang digembalakan di daerah Naqi' dan mempunyai lahan pertanian sehingga kebutuhan keluarganya setahun dipasok dari hasil tanaman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar